Pembelajaran Bahasa Indonesia Tiap Jenjang Pendidikan
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari semua
bidang studi. Menyadari peran yang demikian, pembelajaran bahasa diharapkan
dapat membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartsipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis
dan imaginatif yang ada dalam dirinya (Depdiknas, 2006:317).
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesastraan masyarakat Indonesia (Depdiknas, 2006:231).
- Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI. Dalam kebijakan pendidikaan kita, Bahasa Indonesia diajarkan sejak anak berada di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidahiyah. Hal ini disebabkan pengajaran tersebut dapat memberikan kemampuan dasar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pelajaran Bahasa Indonesia mulai dikenalkan di tingkat sekolah sejak kelas 1 SD/MI. Seperti ulat yang hendak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Pada masa tersebut materi pelajaran Bahasa Indonesia hanya mencakup membaca, menulis sambung serta membuat karangan singkat. Baik berupa karangan bebas hingga mengarang dengan ilustrasi gambar. Sampai ke tingkat-tingkat selanjutnya pola yang digunakan juga praktis tidak mengalami perubahan yang signifikan dan tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa.
- Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs. Setelah lulus SD/MI dan melanjutkan ke SMP/MTs, ternyata proses pengajaran Bahasa Indonesia masih tidak kunjung menunjukan perubahan yang berarti. Ulat pun masih menjadi kepompong. Kelemahan proses KBM yang mulai muncul di SD/MI ternyata masih dijumpai di SMP/MTs. Bahkan ironisnya, belajar menulis sambung yang mati-matian diajarkan dahulu ternyata hanya sebatas sampai SD/MI saja. Pada saat SMP/MTs penggunaan huruf sambung seakan-akan haram hukumnya, karena banyak guru dari berbagai mata pelajaran yang mengharuskan muridnya untuk selalu menggunakan huruf cetak.Seharusnya pada masa ini siswa sudah mulai diperkenalkan dengan dunia menulis (mengarang) yang lebih hidup dan bervariatif. Siswa seharusnya telah dilatih untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam menulis: esai, cerita pendek, puisi, artikel, dan sebagainya. Namun, selama ini hal itu dibiarkan mati karena pengajaran Bahasa Indonesia yang tidak berpihak pada pengembangan bakat menulis mereka. Pengajaran Bahasa Indonesia lebih bersifat formal dan beracuan untuk mengejar materi dari buku paket.
- Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, MA, SMK atau STM, Beranjak ke tingkat SMA, MA atau SMK ternyata proses pembelajaran Bahasa Indonesiapun masih tidak sesuai harapan. Sang ulat kini hanya menjadi kepompong besar bukan menjadi sebuah kupu-kupu. Kecuali dengan ditambahnya bobot sastra dalam pelajaran bahasa indonesia, materi yang diajarkan juga tidak jauh-jauh dari imbuhan, masalah ejaan, subjek-predikat, gaya bahasa, kohesi dan koherensi paragraf, peribahasa, serta pola kalimat yang sudah pernah diterima di tingkat pendidikan sebelumnya. Perasaan akan pelajaran Bahasa Indonesia yang dirasakan siswa begitu monoton, kurang hidup, dan cenderung jatuh pada pola-pola hafalan masih terasa dalam proses KBM.
Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu:
1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa
2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya
3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
4) Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah
5) Sarana pengembangan penalaran
6) Sarana pemahaman beraneka ragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusastraan Indonesia.
1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa
2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya
3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
4) Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah
5) Sarana pengembangan penalaran
6) Sarana pemahaman beraneka ragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusastraan Indonesia.
Tujuan pengajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pengajaran Bahasa Indonesia yaitu;
a) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara;
b) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam keperluan dan keadaan;
c) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual , kematangan emosional dan sosial;
d) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis);
e) Siswa mampu menikmati, menghayati, memahami dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
f) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
a) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara;
b) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam keperluan dan keadaan;
c) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual , kematangan emosional dan sosial;
d) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis);
e) Siswa mampu menikmati, menghayati, memahami dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
f) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Keunggulan Jurusan Bahasa Indonesia
Program
studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai keunggulan utama yaitu
mencetak guru professional dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu,
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai keungggulan
pendukung diantaranya dalam bidang teater (didukung kerjasa sama dengan Teater
Koma, Teater Tanah Air, Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, fasilitas Dapur
Sastra, mata kuliah Anatomi Drama dan Apresiasi Drama Indonesia), jurnalistik
(didukung kerja sama dengan Radar Kuningan, Media Online Berita Kuningan
dan mata kuliah Jurnalistik), penulis buku teks dan penulis sastra (didukung
mata kuliah Menulis, Penulisan Bahan Ajar, Apresiasi puisi, Apresiasi prosa
fiksi, dan Apresiasi Drama), pewara (didukung mata kuliah Berbicara), dan
editor (didukung kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
mata kuliah Menulis, dan Analisis Kesalahan Berbahasa).
Perkembangan Bahasa Indonesia Diluar Negeri
- · Di Australia
Bahasa Indonesia menjadi bahasa populer ke-4 di Australia. Di sana ada
sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia, bahkan menjadikannya
sebagai salah satu bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Oleh
karena itu, kita tidak perlu heran jika mendapati seorang anak SD di Australia
yang dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih. Selain itu, ada beberapa
universitas di sana yang membuka jurusan bahasa atau sastra Indonesia. Namun,
perkembangan bahasa Indonesia di negara ini sempat tersendat ketika pemerintah
negara setempat memberikan travel warning akibat teror bom yang terjadi di
Bali. Hal ini menurunkan minat para siswa di sana untuk belajar bahasa
Indonesia karena larangan berkunjung membuat mereka tidak dapat langsung
praktek lapangan di Indonesia.
- · Di Vietnam
Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang memiliki posisi penting di
Vietnam, khususnya di Kota Ho Chi Minh, ibukota Vietnam. Menurut seorang
diplomat Indonesia, Pemerintah Kota Ho Chi Minh secara resmi mengumumkan bahasa
Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh pada bulan Desember 2007.
Selain itu, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia periode 2007-2008,
Irdamis Ahmad, bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis, dan
Jepang sebagai bahasa kedua yang diutamakan di Kota Ho Chi Minh. Bahasa
Indonesia juga menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di
universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong Bang, Universitas
Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora. Jumlah peminat studi
bahasa Indonesia di universitas-universitas tersebut cenderung meningkat.
- · Di Korea
Di Korea Selatan, negara yang kini menjadi pusat perhatian para remaja di
Indonesia dan seluruh dunia karena budaya K-Pop dan serial dramanya, minat
warganya terhadap bahasa Indonesia juga menjadi bukti bahwa bahasa ini telah
diterima di sana. Setiap tahun, pihak KBRI Seoul Korea Selatan menyelenggarakan
lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi masyarakat Korea Selatan.
Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba tersebut cukup tinggi.Studi bahasa
Indonesia juga diselenggarakan di negara tetangga Korea Selatan, yaitu Jepang.
Di sana ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai
mata kuliah pilihan. Di samping itu, ada pula universitas yang membuka jurusan
bahasa Indonesia seperti Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri,
Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas
Setsunan.
- · Di Mesir
Misalnya, banyak penduduk setempat yang mengenal bahasa Indonesia dan mampu
mengucapkannya hanya karena mereka terbiasa bergaul dengan mahasiswa Indonesia
yang kuliah di Al-Azhar. Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia
juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta kursus bahasa
Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta kursus ini terdiri
dari berbagai kalangan, seperti praktisi wisata, pelaku ekonomi dan yang paling
banyak adalah kalangan mahasiswa.
- · Di Maroko
Pengajaran bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu di Universitas Mohammed
V. Di universitas tersebut, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah
pilihan dengan 4 SKS di samping bahasa lainnya seperti bahasa China, Jepang,
Korea, Urdu, dan Turki. Dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Indonesia di
sana adalah dosen dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pengajaran bahasa
Indonesia di Universitas Mohammed V Maroko merupakan salah satu upaya
peningkatan hubungan bilateral kedua negara tersebut, khususnya di bidang
pendidikan.
Keunggulan Program Studi
Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
mempunyai keunggulan utama yaitu mencetak guru professional dalam bidang bahasa
dan sastra Indonesia. Selain itu, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia mempunyai keungggulan pendukung diantaranya dalam bidang teater
(didukung kerjasa sama dengan Teater Koma, Teater Tanah Air, Komite Teater
Dewan Kesenian Jakarta, fasilitas Dapur Sastra, mata kuliah Anatomi Drama dan Apresiasi
Drama Indonesia), jurnalistik (didukung kerja sama dengan Radar Kuningan, Media
Online Berita Kuningan dan mata kuliah Jurnalistik), penulis buku teks
dan penulis sastra (didukung mata kuliah Menulis, Penulisan Bahan Ajar,
Apresiasi puisi, Apresiasi prosa fiksi, dan Apresiasi Drama), pewara (didukung
mata kuliah Berbicara), dan editor (didukung kerja sama dengan Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mata kuliah Menulis, dan Analisis Kesalahan
Berbahasa).
Sumber dari :
0 komentar:
Posting Komentar